Puji Syukur kami panjatkan
kehadirat Allah SWT, atas segala limpahan Rahmat, Taufik dan Hidayah-Nya
kepada kita semua, sehingga kita masih diberi kesempatan untuk berpartisipasi
secara aktif dalam Dunia Pendidikan. SMA Negeri 1 Cibitung yang baru berusia
9 tahun ini selalu berupaya untuk terus memajukan kualitas sekolahnya baik
dari segi pemebelajaran maupun sarana dan prasarananya, salah satunya adalah
saat ini kami telah meluncurkan Website sekolah yang bertujuan untuk
mengaktifkan komunikasi dan informasi sekolah kepada warga sekolah, orang tua
dan masyarakat sekitarnya. Dan mulai Tahun Ajaran 2012/2013 kegiatan belajar
mengajar (KBM) sekolah sudah satu shift , semua ini menunjukan usaha yang
serius dari pihak sekolah untuk terus meningktakan pelayanan dan kualitas
sekolah. Dalam Era Globalisasi seperti ini, kecepatan memperoleh informasi
akan menjadi modal utama dalam rangka menentukan langkah ke depan. Untuk
mewujudkan hal itu, telah kami up-grade Web-Site SMA Negeri 1 Cibitung dengan
harapan bisa lebih komunikatif dan lebih bisa memenuhi kebutuhan informasi
tentang sekolah kami. Semoga dengan dipublikasikannya website baru ini SMA
Negeri 1 Cibitung bisa menjawab semua kebutuhan masyarakat tentang informasi
sekolah kami, dan masyarakat bisa memanfaatkan konten yang ada sebagai sarana
untuk berkomunikasi dengan kami. Kami menyadari bahwa semua ini masih perlu
penyempurnaan, untuk itu kami selalu menunggu saran dan kritik yang membangun
dari masyarakat/stakeholder agar sekolah yang kita cintai ini akan menjadi
sekolah yang benar-benar berkualitas dan memenuhi Standar Nasional Pendidikan
(SNP). Wassalamua’laikum, Wr.Wb.
Visi
MENGHASILKAN PESERTA DIDIK YANG BERAHLAK MULIA,
BERPRESTASI UNGGUL, BERTEKNOLOGI MAJU , BERWAWASAN LINGKUNGAN DAN BERJIWA
ENTERPRENEUR
Misi
Meningkatkan Ketakwaan kepada
Tuhan Yang Maha Esa pada seluruh warga sekolah.
Menumbuhkan semangat
keunggulan, solidaritas, tanggung jawab dan rasa bangga pada sekolah
kepada seluruh warga sekolah.
Mampu menampilkan kebiasaan
sopan santun dan berbudi pekerti sebagai cerminan ahklak mulia dan iman
taqwa.
Mewujudkan diverifikasi
kurikulum pembelajaran agar relevan dengan kondisi sekolah, peserta
didik, keluarga, dan masyarakat.
Kurikulum Pembelajaran
berorientasi pada Keunggulan Akademis (Ilmu Pengetahuan) dan Non
Akademis (Ketrampilan)
Mewujudkan penyelenggaraan
pembelajaraan aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan dengan berbasis
pada IT (informasi Teknologi).
Meningkatkan efektifitas
pelaksanaan proses pembelajaran , memberikan pelayananan , bimbingan serta
nasehat dan motivasi terhadap seluruh siswa, sehingga setiap siswa
berkembang secara optimal sesuai potensi, bakat dan minat yang
dimilikinya.
Mewujudkan lingkungan yang
bersih , Asri, nyaman dan kondusif untuk belajar .
Memberikan kesempatan dan
ruang yang seluas-luasnya dalam pengembangan teknologi melalui karya
siswa (IPTEK).
Mengembangkan kedisiplinan
siswa dalam segala hal.
Menumbuhkan sifat dan sikap
mandiri dalam segala hal.
Menumbuh kembangkan potensi
dan kemampuan ber-wirausaha pada siswa.
Menyenangi dan menghargai
karya seni sebagai wujud kreativitas manusia.
Mengoptimalkan kerjasama
orang tua dan masyarakat serta dengan sekolah lain.
Mengembangkan rasa peduli
warga sekolah terhadap lingkungan yang terjadi di sekitarnya (Nasional /
Internasional).
Berpartisipasi aktif dalam
kehidupan keluarga dan masyarakat sebagai cerminan rasa cinta dan bangga
terhadap tanah air dan bangsa.
Menumbuh kembangkan
penghayatan dan pengamalan terhadap ajaran agama yang dianut , budaya
bangsa serta etika moral , sehingga menjadi sumber kearifan dan
kesantunan baik dalam
Lokasi
Jl. Mutiara Raya 3, Perum Villa
Mutiara Cibitung - Bekasi
Menurut Arief Rahman Hakim, 10 ciri
sekolah unggul, yakni :
1. Kepemimpinan yang profesional,
2. Keterlibatan semua warga sekolah untuk memahami dan melaksanakan visi dan
misi sekolah,
3. Suasana sekolah yang menyenangkan,
4. Kegiatan pembelajaran di sekolah yang sangat beragam,
5. Guru mempunyai perencanaan pembelajaran,
6. Semua program-program positif mendapat penguatan dari sekolah, orangtua, dan
siswa,
7. Sekolah melakukan monitoring dan evaluasi secara terprogram dan berdampak
terhadap perbaikan sekolah,
8. Hak dan kewajiban siswa dipahami dan dilaksanakan dengan baik di sekolah,
9. Kemitraan antara sekolah dengan rumah tangga atau orangtua,
10. Munculnya kreativitas dalam organisasi sekolah untuk pengembangan
pendidikan.
Karakteristik
Sekolah/Madrasah Unggulan
Menurut
Djoyo Negoro (1998) ciri-ciri sekolah unggul adalah sekolah yang memiliki
indikator, yaitu: (1) prestasi akademik dan non-akademik di atas rata-rata
sekolah yang ada di daerahnya; (2) sarana dan prasarana dan layanan yang lebih
lengkap; (3) sistem pembelajaran lebih baik dan waktu belajar lebih panjang;
(4) melakukan seleksi yang cukup ketat terhadap pendaftar; (5) mendapat animo
yang besar dari masyarakat, yang dibuktikan banyaknya jumlah pendaftar
dibanding dengan kepasitas kelas; (6) biaya sekolah lebih tinggi dari sekolah
disekitarnya. (Ekosusilo, 2003: 41)
Dimensi keunggulan sebagai ciri sekolah unggulan sebagaimana yang ditegaskan
oleh Depdikbud (1994) adalah sebagai berikut:
a. Input terseleksi secara ketat dengan kriteria tertentu dan melalui prosedur
yang dapat dipertanggung jawabkan. Kriteria yang dimaksdkan adalah; (1)
prestasi belajar superior dengan indikator angka rapor, nilai EBTANAS atau UPM
Murni dan hasil tes prestasi akademik; (2) skor psikotes yang meliputi
intelegensi dan kreativitas; (3) tes fisik, jika diperlukan.
b. Sarana dan prasarana yang menunjang untuk memenuhi kebutuhan belajar siswa
serta menyalurkan minat dan bakatnya, baik dalam kegiatan kurikuler maupun
ekstrakurikuler.
c. Lingkungan belajar yang kondusif untuk berkembangnya potensi keunggulan
menjadi keunggulan yang nyata baik lingkungan fisik maupun sosial psikologis.
d. Guru dan tenaga kependidikan yang menangani harus unggul baik dari segi
penguasaan materi pelajaran, metode mengajar, maupun komitmen dalam
melaksanakan tugas. Untuk itu perlu disediakan intensif tambahan bagi guru
berupa uang maupun fasilitas lainnya seperti perumahan.
e. Kurikulumnya diperkaya dengan pengembangan dan improvisasi secara maksimal
sesuai dengan tuntutan belajar peserta didik yang memiliki kecepatan belajar
serta motivasi belajar yang lebih tinggi dibanding dengan siswa seusianya.
f. Kurun waktu belajar lebih lama dibanding sekolah lain. Karena itu perlu ada
asrama untuk memaksimalkan pembinaan dan menampung siswa dalam berbagai lokasi.
Dikompleks asrama perlu ada sarana yang bisa menyalurkan minat dan bakat siswa
seperti perpustakaan, alat-alat olah raga, keseniaan dan lain-lain yang diperlukan.
g. Proses belajar harus berkualitas dan hasilnya dapat dipertanggung jawabkan,
baik kepada siswa, lembaga ataupun masyarakat.
h. Sekolah unggul tidak hanya memberikan manfaat kepada peserta didik di
sekolah tersebut, tetapi harus memiliki resonansi sosial terhadap lingkungan
sekitar.
i. Nilai lebih sekolah unggul terletak pada perlakuan tambahan diluar kurikulum
nasional melalui pengembagan kurikulum, program pengayaan dan peluasan,
pengajaran remidial, pelayanan, bimbingan dan konseling yang berkualitas,
pembinaan kreativitas dan disiplin. (Depdikbud, 1994).
Menurut Wayson (1988), sekolah unggulan memiliki ciri-ciri sebagai berikut: (1)
tidak kaku (flexible), tidak tegang; (2) tidak menggunakan pendekatan hukuman;
(3) tidak elitis, menerima dan memajukan semua siswa; (4) memberikan kurikulum
yang fleksibel dan disesuaikan denga kebutuhan siswa; (5) tidak tertuju pada
tes (latihan soal-soal) semata, pencapaian prestasi lebih disebabkan karena
mereka dilatih proses berfikir tingkat tinggi (high-order); (6) bekerja atas
dasar komitmen dan kreativitas; (7) kepala sekolah tidak otoritarian, tetapi
memiliki visi bagaimana seharusnya sekolah; (8) merekrut dan mempekerjakan
staff atas dasar keahlian, dan memiliki prosedur untuk mengeluarkan mereka yang
tidak memberikan konstribusi terhadap misi sekolah; (9) memiliki pengembangan
staf yang intensif; (10) memiliki tujuan yang jelas, penilaian yang baik, serta
dapat memperbaiki kekurangan dan mengurangi kesalahan; (11) staf dan siswa
sama-sama memiliki rasa tanggung jawab dalam pembelajaran; (12) menempatkan
kesejahteraan (kebaikan) siswa di atas yang lain; (13) memiliki struktur yang
memungkinkan pengambilan keputusan dilakukan secara kelompok bukan individual;
(14) memiliki pemimpin yang menggugah semangat; (15) merayakan keberhasilan dan
memberikan penghargaan kepada staf dan siswa yang berprestasi; (16) fleksibel
dalam hal cara, namun berpedang teguh pada tujuan. (Madya, 2003.: 41-42).
Dari beberapa pandangan di atas, dapat disimpulkan bahwa kriteria sekolah-sekolah
unggul di luar negeri sangat berbeda dengan di Indonesia. Ciri sekolah unggul
menurut Wayson lebih menekankan pada situasi yang kondusif, sehingga proses
pembelajaran menjadi nyaman, akan tetapi di Indonesia lebih kepada ketersediaan
sarana dan prasarana untuk mendukung terciptanya pembelajaran yang baik. Hal
ini terjadi, tidak lepas dari filosofi dan kondisi sosial masyarakat.